Sabtu, 21 Februari 2009

Buat Nietczhe dan Marx

apakah yang paling menyedihkan
selain kesepian ditengah hiruk pikuknya peradaban
bukan salah siap-siapa
jika terlalu banyak jiwa merana
sebab siahli pikir telah tiada setelah kacaukan segalanya
bukankah menurutnya "Sang Penjaga" adalah
pemenjara kebebasan manusia
katanya manusia akan menjadi sempurna jika tanpa agama
buktinya katanya:" nyatanya pedang agama telah menyembelih jutaan manusia"

tetapi jika tanpa hukum ilahi,
apa alasan manusia menghargai nyawa sesamanya?
memang kata kata pusaka pernah ditafsirkan untuk menindas sesama
tetapi bukankah makna hakiki msih terus terpatri di setiap sanubari?
"kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri"

bukankah setealh paraa dajjal itu tiada dia wariskan kekerasan dimana-mana?
itukah kesempournaan yang di impikannya?

oh..ho..ho audubilahminzalikh
nyawa manusia kini dipandang tiada berharga
perang adalah jalan keluar mengusir kesepian
kedamaian adalah slogan untuk merebut kekuasaan

haruskah kita bersuka karena warisannya?
atau terhisap dari eforia retorika?

Tekhnologi?

dulu masih terngiang ketika sang mendiang berkata
Tekhnologi adalah teman kita
yang akan membangun martabat manusia
agar menjadi aman dimasa depan

tapi kini

kulihat setiap hari
penghancuran merajalela
pembantian ribuan nyawa hanya dalam sekejab mata
lalu jiwa-jiwa itu siapa punya?

msih teringat juga ketika akan bermain
aku perlu temanteman sebaya
sambil mencoba mengenal mereka ketika tertawa, ketika terluka, ketika terduka.
disitulah aku belajar etika, belajar mengasihi
belajar berjuang tetapi tidak mementingkan diri sendiri.
tapi kini....

bocah-bocah yang semestinya lugu
dicekoki budaya-budaya nafsu
diajari mementingkan diri sendiri
tidak perlu orang-orang yang disayangi
tempat ia berbagi.

begitu juga orang-orang tua
mengejar juga kemewahan dunia
demi prestise dari tetangga
rela korbankan harga diri dan hati nurani
dan menyerahkan tanggungjawab anak pada si bibi

dalam acara keluarga malam hari
orang tua dan anak bersams dengan gembira
menikmati pantat penyanyi penuh birahi
yang sebentar kemudian diselingi iklan
yang mengumbar dada dan paha

atau... jika bosa
pencet saj angka saluran berita
yangengajarkan ilmu kekerasan dan tindak pidana
memberi inspirasi orang-orang sakit hati

bagi gadis remaja dan ibu rumah tangga
tentu lebih memilih telenovela datausinetron keuarga
jangan ditanya isisnya,
tentu rebutan suami atau istri orang lain
dalam pembenaran perceraian dengan alasan "cinta"
atau drama remaja yang dengan indahnya memaparkan
anak belia smp sma rebutan pria.

ini nih tidak mau kalah
para jawara
dulu dianggap tahyul, mitos belaka
sungguh memalukan jika percaya, katanya
sekarang jangan panggil mereka duku
itukan klenik, musryk
panggil mereka ahli parapsikologi metafisika, atau para normal
kan mirip paramedis sebutannya, biar dikira setara

tak heran jika kini kita temui
setan setan cantik tekun beragama
iblis iblis rohani penolong manusia
yang dengan asyik dikhayalkan pemirsa
dari yang kanak kanak hingga yang tua

sang penyair

kau panggil aku dengan kerlipan
lilin yang kaunyalakan membakar kegelapan
hingga terang tidak terintimidasi sedihnya puisi

membara entah mengapa hati ini bercerita
bukan kepada siap-siap
kepada kawan, kepada ibu,kepada orang,juga kepada bukan

hanya secarik kertas temanku,
teman yang selalu setia dengarkanku

tabah

celotehku girang, celotehku tangis
celotehku dengdang, celotehku bengis
ambil linggis
libas saja dan jangan menangis
hentikan iba, hentikan sedih
sebab dunia ini tidak bisa dihadapi
dengan kemesraan

Jumat, 20 Februari 2009

Pada Mereka Hati-Ku Berada

Seruan sember membahana di angkasa
adalah seruan bocah-bocah kurus hitam bertlanjang dada.
mengorek, mengais sampah-sampah recehan
menyanyi tanpa daya dengan tutup botol sebagai kecrekannya

entah menyanyi, entah menangis, atau tertawa
aku tidak tahu, sama seperti mereka
yang duduk di bangku-bangku bis kota
dengan mata terpejam dan telinga tertutup
karena kemelut harapan yang tidak terwujud

sungguh tidak seperti apa yang terjadi di gereja itu.
tuan berdasi, nyonya bergincu
mendengarkan pendeta berjas nan gagah
pidato tentang program menara babel kerajaannya
katanya:
Batu bata dari italia
semen kualitas eklstra
tembok dari marmer siberia
bangku dan altar import manca negara
katanya:
berikan yang terbaik
dengan gedung megah diangkasa
kita seangkan hati"Nya"

tetapi
kataku:
Tuhan tidakbutuh gedung megah
atau mobil mewah jutaan rupiah
Tuhan juga tidak butuh tepukan sertta
nyanyian dari sound membahana
Tuhan tidak butuh kursi yang empukdan ac yang sejuk

kataku:
Tuhan membutuhkan makana
Tuhan membutuhkan pakaian
Tuhan membutuhkan beasiswa
Tuhan membutuhkan uluran recehan
karena Tuhan bersama-sama sahabat kecilku
mengais belas kasihan di trotoar dan terminal kota
sebab
kata-Nya
pada mereka hati-Ku berada